PERBEDAAN MASYARAKAT
PERKOTAAN DAN PEDESAAN DARI BERBAGAI SEGI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kehidupan
di desa sangatlah berbeda dengan kehidupan di kota. Karena di desa
masyarakatnya yang paguyuban dan kehidupannya juga masih sangat sederhana serta
belum mengenal teknologi modern. Sedangkan masyarakat perkotaan kehidupannya
individual dan telah mengikuti perubahan zaman dengan mengetahui adanya
teknologi yang canggih.
Kebanyakan masyarakat perkotaan itu berasal dari desa, karena di desa tidak banyak
memiliki lowongan pekerjaan. Sehingga masyarakat desa banyak yang melakukan
urbanisasi. Tujuan masyarakat pedesaan dan perkotaan itu sama, sama-sama
mencari mata pencaharian untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Hanya saja
cara mencari nafkahnya yang berbeda, orang-orang pedesaan mencari mata
pencahariaanya dengan bertani di sawah ataupun mempunyai tambang ikan.
Sedangkan orang-orang perkotaan, mereka mencari mata pencahariaannya untuk
memenuhi kebutuhan keluarga dengan cara bekerja di perusahaan-perusahaan atau
pabrik-pabrik yang ada di perkotaan serta cara kerjanya pun telah menggunakan
tenaga mesin yang canggih
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.
pengertian
masyarakat
2.
syarat –
syarat menjadi masyarakat
3.
ciri –
ciri masyarakat perkotaan dan pedesaan
4.
Perbedaan Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan Dari
Berbagai Segi
5.
Hubungan perkotaan dan pedesaan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN MASYARAKAT
Masyarakat dapat
mempunyai arti yang luas dan sempit. Dalam arti luas masyarakat adalah
ekseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh
lingkungan, bangsa dan sebagainya. Atau dengan kata lain kebulatan dari semua
perhubungan dalam hidup bermasyarakat. Dalam arti sempit masyarakat adalah
sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, misalnya
territorial, bangsa, golongan dan sebagainya.
Pengertian Menurut Para ahli sebagi berikut :
1. R.Linton :
Masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan
bekerjasama, sehingga mereka ini dapat mengorganisasikan dirinya berpikir
tentang dirinya dalam kesatuan sosial
2. MJ.Herkovits :
Masyarakat adalah kelompok individu yang diorganisasikan dan mengikuti satu
cara hidup tertentu.
3. J.L.Gilian :
Masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan,
tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang sama.
4. S.R.Steinmetz :
Masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar, yang meliputi pengelompokan
pengelompokan manusia yang lebih kecil yang mempunyai perhubungan yang erat dan
teratur.
5. Hasan Sadily :
Masyarakat adalah golongan besar atau kecil dari beberapa manusia.
6. Selo Sumardjan :
Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.
7. Karl Marx :
Masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi
atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang
terbagi secara ekonomi.
8. Emile Durkheim :
Masyarakat merupakan suau kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan
anggotanya.
9. Paul B. Horton & C. Hunt :
Masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama
dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai
kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok /
kumpulan manusia tersebut.
2.2 SYARAT-SYARAT MENJADI MASYARAKAT
Masyarakat
harus mempunyai syarat-syarat berikut :
1. Harus ada pengumpulan manusia, dan harus
banyak, bukan pengumpulan binatang.
2. Telah bertempat tinggal dalam waktu yang
lama disuatu daerah tertentu.
3. Adanya aturan-aturan atau
undang-undang yang mengatur mereka untuk menuju pada kepentingan dan tujuan bersama.
2.3 CIRI-CIRI MASYARAKAT
PERKOTAAN DAN PEDESAAN
MASYARAKAT PERKOTAAN
Masyarakat perkotaan sering disebut urban community .
Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta
ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Ada beberapa
ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu :
1. Kehidupan keagamaan
berkurang dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa.
2. Orang kota pada
umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain.
Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu.
3. Pembagian kerja di
antara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
4. Kemungkinan-kemungkinan
untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada
warga desa.
5. Interaksi yang lebih
banyak terjadi berdasarkan pada faktor kepentingan daripada faktor pribadi.
6. Pembagian waktu yang
lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu.
7. Perubahan-perubahan
sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam
menerima pengaruh.
MASYARAKAT PEDESAAN
Masyarakat pedesaan selalu memiliki ciri-ciri atau dalam hidup
bermasyarakat, yang biasanya tampak dalam perilaku keseharian
mereka. Masyarakat pedesaan juga ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan
batin yang kuat sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota
masyarakat yang amat kuat yang hakekatnya, bahwa seseorang merasa merupakan bagian
yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dimanapun ia hidup dicintainya
serta mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi
masyarakatnya atau anggota-anggota masyarakat, karena beranggapan sama-sama
sebagai masyarakat yang saling mencintai saling menghormati, mempunyai hak
tanggung jawab yang sama terhadap keselamatan dan kebahagiaan bersama di dalam
masyarakat.
Adapun
yang menjadi ciri masyarakat desa antara lain :
1.
Didalam
masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam
dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas
wilayahnya.
2.
Sistem
kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan
3.
Sebagian
besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian
4.
Masyarakat
tersebut homogen, deperti dalam hal mata pencaharian, agama, adapt istiadat,
dan sebagainya.
2.4 PERBEDAAN
MASYARAKAT KOTA DAN PEDESAAN DAARI BERBAGAI SEGI
1. Segi Agama
Masyarakat pedesaan dikenal sangat religious. Artinya,
dalam keseharian mereka taat menjalankan ibadah agamanya. Secara kolektif,
mereka juga mengaktualisasi diri ke dalam kegiatan budaya yang bernuansa
keagamaan. Misalnya tahlilan, rajaban, jumat kliwon, dan
lain-lain. Sedangkan Kehidupan keagamaan di kota berkurang, kadangkala
tidak terlalu dipikirkan karena memang kehidupan yang cenderung kearah
keduniaan saja.
2. Segi Sosial
Masyarakat desa sangat mengutamakan social life nya. Mereka
bergotong royong melakukan hal tanpa ada unsur uang/materi. Namun karena
masyarakat kota yang syarat akan materi jadi segala sesuatu yang dilakukan atas
dasar materi untuk kepentingan diri sendiri.
3. Segi Lingkungan Alam
Masyarakat pedesaan berhubungan kuat dengan alam, disebabkan
oleh lokasi geografinya di daerah desa. Penduduk yang tinggal di desa akan
banyak ditentukan oleh kepercayaan-kepercayaan dan hukum-hukum alam, seperti
dalam pola berpikir dan falsafah hidupnya. Berbeda dengan penduduk yang tinggal
di kota, yang kehidupannya “bebas” dari realitas alam.
4. Segi Pekerjaan
Pada umumnya atau
kebanyakan mata pencaharian daerah pedesaan adalah bertani dan berdagang
sebagai pekerjaan sekunder. Namun di masyarakat perkotaan, mata pencaharian
cenderung menjadi terspesialisasi, dan spesialisasi itu sendiri dapat
dikembangkan.
5. Segi Kepadatan
Penduduk
Penduduk desa kepadatannya
lebih rendah bila dibandingkan dengan kepadatan penduduk kota. Kepadatan
penduduk suatu komunitas kenaikannya berhubungan dengan klasifikasi dari kota
itu sendiri.
6. Homogenitas dan
Heterogenitas
Homogenitas atau
persamaan dalam ciri-ciri sosial dan psikologis, bahasa, kepercayaan,
adat-istiadat, dan perilaku sering nampak pada masyarakat pedesaan bila
dibandingkan dengan masyarakat perkotaan.
Di kota sebaliknya,
penduduk heterogen terdiri dari orang-orang dengan macam-macam subkultur dan
kesenangan, kebudayaan, dan mata pencaharian.
2.5 HUBUNGAN PERKOTAAN DAN PEDESAAN
Masyarakat pedesaan dan perkotaan
bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan
terdapat hubungan uang erat, bersifat ketergantungan, karena saling membutuhkan
Kota tergantung desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan
pangan, desa juga merupakan tenaga kasar pada jenis-jenis pekerjaan tertentu di
kota.
Sebaliknya, kota menghasilkan
barang-barang yg juga diperlukan oleh orang desa, kota juga menyediakan
tenaga-tenaga yang melayani bidang-bidang jasa yg dibutuhkan oleh orang desa.
BAB III
PENUTUP
SARAN
Masyarakat pedesaan merupakan wilayah yang masih agraris dan
lingkungannya yang masih alamiyah, oleh karena itu sebaiknya kealamian
lingkungan tersebut harus tetap terjaga sebab lingkungan yang masih alami
memiliki udara yang sejuk. Selain itu, masyarakat desa juga memiliki rasa
persaudaraan yang erat, sebaiknya penduduk desa selalu menjaga kerukunan
bersama.
Masyarakat kota yang modern dengan berbagai alat tekhnologi yang canggih,
alangkah baiknya jika memanfaatkan alat-alat tersebut dengan baik tanpa ada
penyalahgunaan. Seperti penyalah gunaan pada internet, sehingga banyak terjadi
suatu kejadian yang tidak diinginkan.
KESIMPULAN
Masyarakat
desa dengan masyarakat kota itu sangat bertolak belakang baik dari
lingkungan,cara berpikir,lapisan sosial,tingkah laku,adat serta jumlah
penduduk nya pun berbeda. Masyarakat desa lebih ke tradisional dan
masyarakat kota lebih mengarah ke perkembangan dunia dengan kata lain
masyarakat kota itu mengikuti zaman. Masyarakat desa juga mengikuti zaman
tetapi perilaku mereka masih di pengaruhi oleh adat dan kebudayaan. Adat kebudayaan masyarakat desa masih sangat kental,
berbeda dengan masyarakat kota yang hampir keseluruhan adat dan kebiasaan nya
sudah di pengaruhi oleh kebudayaan luar. Masyarakat pedesaan adalah sekelompok orang yang mendiami
suatu wilayah dan mempunyai hubungan yang erat serta perasaan yang sama
terhadap adat kebiasaan yang ada dan menunjukkan adanya kekeluargaan, seperti
gotong royong dan tolong-menolong. Masyarakat pedesaan mencari mata pencaharian
dengan cara bertani di sawah atau di ladang, di desa belum mengenal teknologi
canggih yang telah ada di zaman modern. Sedangkan masyarakat perkotaan
merupakan suatu himpunan penduduk yang bertempat tinggal di dalam pusat
kegiatan ekonomi, pemerintahan kesenian, ilmu pengetahuan dan sebagainya.
Masyarakat kota mencari mata pencahariannya rata-rata menggunakan tekhnologi
yang canggih, seperti menggunakan tenaga mesin, komputer dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA