Senin, 07 Desember 2015

MY HOBBY

MY HOBBY


#fotodiatasadalahfotosaya #takenat’thejhonsaquaticcianjur’

Bismillahirrohmanirrohim
Assalamualikaum warahmatullahi wabaraktuh
What your hoby ? my hobby is swimming

Berenang adalah Kegiatan yang dilakukan ketika kita sedang berada didalam air, bisa berupa gerakan kecil yang dilakukan didalam air. Saat sedang berenang biasanya kita tidak memakai alat bantu apapun, namun kalau yang belum bisa berenang biasanya dibantu dengan alat seperti pelampung.

Yes berenang adalah olahraga yang paling aku sukai sekarang. Awal aku suka renang karena dahulu keluargaku dan saudaraku sering sekali mengajak rekreasi berenang. lalu pas sd bila sepulang main sepak bola aku bersama teman-teman nyebur ke kali main air sekalian membersihkan badan karena sudah kotor-kotoran ketika main sepak bola.  

Dahulu saya tidak bisa olahraga ini dan sering kali kelelep. Tiap kali mandi di kali belakang rumah aku tak berani berenang ke tengah, hanya di tepian saja. Namun saya iri sama teman-temanku, mereka sudah bisa berenang dan berani berenang ke tengah kali. akhirnya aku memberanikan diri berenang ke tengah kali dan tanpa disadari akhirnya aku bisa walau sering terbawa arus dan sedikit kelelep . 

Di sekolah dasarku berenang itu adalah hal yang rutin sebulan sekali praktik sampai tingkat SMA. Kala itu saya diajarkan gaya berenang mulai dari gaya dada, gaya bebas, gaya punggung,gaya kupu-kupu, dll. Saya ingin sekali mengikuti lomba renang namun tak ada kesempatan untuk mencapai itu. bisa jadi dikarenakan aku tinggal didesa jadi susah sekali mendapatkan info lomba atau kejuaraan.

Saya suka renang juga karena olahraga ini banyak sekali manfaatnya.  Ada beberpa manfaat yang sata tahu, diantaranya :

Ø  Membantu membentuk pertumbuhan tubuh menjadi tinggi
Ø  Membantu mengencangkan otot perut dada paha dan lengan
Ø  Menjaga tubuh agar terus segar bugar
Ø  Membantu turunya berat badan bagi yang melakukan diet
Ø  Dapat membantu melancarkan fungsi jantung dan paru - paru
Ø  Mengobati penyakit asma
Ø  Membantu melatih pernafasan, sehingga sangat baik sekali untuk penyanyi dll

Saya sekarang adalah mahasiswa universitas gunadarma angkatan 2015. Di universitasku, ukm renang sudah saya tanyakan ke kaka tingkat dan sudah pernah saya cari di medsos tidak saya temukan. Menurut saya apabila di gunadarma ada ukm renang pasti akan banyak peminatnya. Sekaligus akan memberi peluang kepada yang hoby renang untuk bisa menyalurkan bakatnya mengikuti kejuaraan pon atau kejuaraan antar universitas di indonesia.  







PERBEDAAN MASYARAKAT PERKOTAAN DAN PEDESAAN DARI BERBAGAI SEGI

PERBEDAAN MASYARAKAT PERKOTAAN DAN PEDESAAN DARI BERBAGAI SEGI

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG
                Kehidupan di desa sangatlah berbeda dengan kehidupan di kota. Karena di desa masyarakatnya yang paguyuban dan kehidupannya juga masih sangat sederhana serta belum mengenal teknologi modern. Sedangkan masyarakat perkotaan kehidupannya individual dan telah mengikuti perubahan zaman dengan mengetahui adanya teknologi yang canggih.
Kebanyakan masyarakat perkotaan itu berasal dari desa, karena di desa tidak banyak memiliki lowongan pekerjaan. Sehingga masyarakat desa banyak yang melakukan urbanisasi. Tujuan masyarakat pedesaan dan perkotaan itu sama, sama-sama mencari mata pencaharian untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Hanya saja cara mencari nafkahnya yang berbeda, orang-orang pedesaan mencari mata pencahariaanya dengan bertani di sawah ataupun mempunyai tambang ikan. Sedangkan orang-orang perkotaan, mereka mencari mata pencahariaannya untuk memenuhi kebutuhan keluarga dengan cara bekerja di perusahaan-perusahaan atau pabrik-pabrik yang ada di perkotaan serta cara kerjanya pun telah menggunakan tenaga mesin yang canggih
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.       pengertian masyarakat
2.       syarat – syarat menjadi masyarakat
3.       ciri – ciri masyarakat perkotaan dan pedesaan
4.       Perbedaan Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan Dari Berbagai Segi
5.       Hubungan perkotaan dan pedesaan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN MASYARAKAT
                Masyarakat dapat mempunyai arti yang luas dan sempit. Dalam arti luas masyarakat adalah ekseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan sebagainya. Atau dengan kata lain kebulatan dari semua perhubungan dalam hidup bermasyarakat. Dalam arti sempit masyarakat adalah sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, misalnya territorial, bangsa, golongan dan sebagainya.
Pengertian Menurut Para ahli sebagi berikut :
1. R.Linton :
Masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerjasama, sehingga mereka ini dapat mengorganisasikan dirinya berpikir tentang dirinya dalam kesatuan sosial
2. MJ.Herkovits :
Masyarakat adalah kelompok individu yang diorganisasikan dan mengikuti satu cara hidup tertentu.
3. J.L.Gilian :
Masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang sama.
4. S.R.Steinmetz :
Masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar, yang meliputi pengelompokan
pengelompokan manusia yang lebih kecil yang mempunyai perhubungan yang erat dan teratur.
5. Hasan Sadily :
Masyarakat adalah golongan besar atau kecil dari beberapa manusia.
6. Selo Sumardjan :
Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.
7. Karl Marx :
Masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
8. Emile Durkheim :
Masyarakat merupakan suau kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.
9. Paul B. Horton & C. Hunt :
Masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut.
2.2 SYARAT-SYARAT MENJADI MASYARAKAT
Masyarakat harus mempunyai syarat-syarat berikut :
1. Harus ada pengumpulan manusia, dan harus banyak, bukan pengumpulan binatang.
2. Telah bertempat tinggal dalam waktu yang lama disuatu daerah tertentu.
3. Adanya aturan-aturan atau undang-undang yang mengatur mereka untuk  menuju pada         kepentingan dan tujuan bersama.

2.3 CIRI-CIRI MASYARAKAT PERKOTAAN DAN PEDESAAN

MASYARAKAT PERKOTAAN
Masyarakat perkotaan sering disebut urban community . Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu :


1.      Kehidupan keagamaan berkurang dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa.
2.      Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu.
3.      Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
4.      Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa.
5.      Interaksi yang lebih banyak terjadi berdasarkan pada faktor kepentingan daripada faktor pribadi.
6.      Pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu.
7.      Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh.

MASYARAKAT PEDESAAN



Masyarakat pedesaan selalu memiliki ciri-ciri atau dalam hidup bermasyarakat, yang biasanya tampak dalam perilaku keseharian mereka. Masyarakat pedesaan juga ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota masyarakat yang amat kuat yang hakekatnya, bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dimanapun ia hidup dicintainya serta mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi masyarakatnya atau anggota-anggota masyarakat, karena beranggapan sama-sama sebagai masyarakat yang saling mencintai saling menghormati, mempunyai hak tanggung jawab yang sama terhadap keselamatan dan kebahagiaan bersama di dalam masyarakat.
   Adapun yang menjadi ciri masyarakat desa antara lain :
1.       Didalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya.
2.       Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan
3.       Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian
4.       Masyarakat tersebut homogen, deperti dalam hal mata pencaharian, agama, adapt istiadat, dan sebagainya.
2.4 PERBEDAAN MASYARAKAT KOTA DAN PEDESAAN DAARI BERBAGAI SEGI
 1. Segi Agama
 Masyarakat pedesaan dikenal sangat religious. Artinya, dalam keseharian mereka taat menjalankan ibadah agamanya. Secara kolektif, mereka juga mengaktualisasi diri ke dalam kegiatan budaya yang bernuansa keagamaan. Misalnya tahlilan, rajaban, jumat kliwon, dan lain-lain. Sedangkan Kehidupan keagamaan di kota berkurang, kadangkala tidak terlalu dipikirkan karena memang kehidupan yang cenderung kearah keduniaan saja.
2. Segi Sosial
Masyarakat desa sangat mengutamakan social life nya. Mereka bergotong royong melakukan hal tanpa ada unsur uang/materi. Namun karena masyarakat kota yang syarat akan materi jadi segala sesuatu yang dilakukan atas dasar materi untuk kepentingan diri sendiri.
3. Segi Lingkungan Alam
Masyarakat pedesaan berhubungan kuat dengan alam, disebabkan oleh lokasi geografinya di daerah desa. Penduduk yang tinggal di desa akan banyak ditentukan oleh kepercayaan-kepercayaan dan hukum-hukum alam, seperti dalam pola berpikir dan falsafah hidupnya. Berbeda dengan penduduk yang tinggal di kota, yang kehidupannya “bebas” dari realitas alam.

 4. Segi Pekerjaan
Pada umumnya atau kebanyakan mata pencaharian daerah pedesaan adalah bertani dan berdagang sebagai pekerjaan sekunder. Namun di masyarakat perkotaan, mata pencaharian cenderung menjadi terspesialisasi, dan spesialisasi itu sendiri dapat dikembangkan.
5. Segi Kepadatan Penduduk
Penduduk desa kepadatannya lebih rendah bila dibandingkan dengan kepadatan penduduk kota. Kepadatan penduduk suatu komunitas kenaikannya berhubungan dengan klasifikasi dari kota itu sendiri.
6. Homogenitas dan Heterogenitas
Homogenitas atau persamaan dalam ciri-ciri sosial dan psikologis, bahasa, kepercayaan, adat-istiadat, dan perilaku sering nampak pada masyarakat pedesaan bila dibandingkan dengan masyarakat perkotaan.
Di kota sebaliknya, penduduk heterogen terdiri dari orang-orang dengan macam-macam subkultur dan kesenangan, kebudayaan, dan mata pencaharian.
2.5 HUBUNGAN PERKOTAAN DAN PEDESAAN
                 Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan terdapat hubungan uang erat, bersifat ketergantungan, karena saling membutuhkan
Kota tergantung desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan, desa juga merupakan tenaga kasar pada jenis-jenis pekerjaan tertentu di kota. 
                Sebaliknya, kota menghasilkan barang-barang yg juga diperlukan oleh orang desa, kota juga menyediakan tenaga-tenaga yang melayani bidang-bidang jasa yg dibutuhkan oleh orang desa.

BAB III
PENUTUP
SARAN
                 
                Masyarakat pedesaan merupakan wilayah yang masih agraris dan lingkungannya yang masih alamiyah, oleh karena itu sebaiknya kealamian lingkungan tersebut harus tetap terjaga sebab lingkungan yang masih alami memiliki udara yang sejuk. Selain itu, masyarakat desa juga memiliki rasa persaudaraan yang erat, sebaiknya penduduk desa selalu menjaga kerukunan bersama.
Masyarakat kota yang modern dengan berbagai alat tekhnologi yang canggih, alangkah baiknya jika memanfaatkan alat-alat tersebut dengan baik tanpa ada penyalahgunaan. Seperti penyalah gunaan pada internet, sehingga banyak terjadi suatu kejadian yang tidak diinginkan.
KESIMPULAN
               Masyarakat desa dengan masyarakat kota itu sangat bertolak belakang baik dari lingkungan,cara berpikir,lapisan sosial,tingkah laku,adat  serta jumlah penduduk nya pun berbeda. Masyarakat desa lebih  ke tradisional dan masyarakat kota lebih mengarah ke perkembangan dunia dengan kata lain masyarakat kota itu mengikuti zaman. Masyarakat desa juga mengikuti zaman tetapi perilaku mereka masih di pengaruhi oleh adat dan kebudayaan. Adat kebudayaan masyarakat desa masih sangat kental,  berbeda dengan masyarakat kota yang hampir keseluruhan adat dan kebiasaan nya sudah di pengaruhi oleh kebudayaan luar. Masyarakat pedesaan adalah sekelompok orang yang mendiami suatu wilayah dan mempunyai hubungan yang erat serta perasaan yang sama terhadap adat kebiasaan yang ada dan menunjukkan adanya kekeluargaan, seperti gotong royong dan tolong-menolong. Masyarakat pedesaan mencari mata pencaharian dengan cara bertani di sawah atau di ladang, di desa belum mengenal teknologi canggih yang telah ada di zaman modern. Sedangkan masyarakat perkotaan merupakan suatu himpunan penduduk yang bertempat tinggal di dalam pusat kegiatan ekonomi, pemerintahan kesenian, ilmu pengetahuan dan sebagainya. Masyarakat kota mencari mata pencahariannya rata-rata menggunakan tekhnologi yang canggih, seperti menggunakan tenaga mesin, komputer dan lain-lain.


DAFTAR PUSTAKA

Rabu, 18 November 2015

CARA MENGHITUNG KUOTA DATA INTERNET

Cara Menghitung Kuota Data Internet

Sering kita melihat iklan tarif data internet dari sebuah operator cellular di media cetak dan elektronik yang menawarkan kuota data internet yang menggiurkan, tapi dibalik promo tersebut ada tulisan kecil yang biasanya terletak di bawah gambar yaitu **Syarat dan ketentuan berlaku. Sehingga kita sebagai konsumen atau pengguna data internet harus berhati-hati dalam menyikapi sebuah promo dalam sebuah iklan yang menggiurkan baik di televisi atau poster dan iklan di Koran. Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang kuota data internet. Dalam sebuah promo tentang data internet, sering kali kuota data merupakan salah satu hal yang paling sering  masuk dalam bagian promo tersebut.


Sebagai contoh dalam sebuah promo kartu cellular memberikan promo hanya dengan Rp.29.900 nikmati paket internet dengan kuota 3GB. Hal ini pernah saya alami ketika saya memaketkan data kartu kesayangan saya. Ceritanya begini… waktu itu saya melihat iklan di website bahwa hanya dengan membeli paket internet seharga Rp.29.900 anda akan mendapatkan kuota data 3GB. Karena pada waktu itu paketan data internet kartu saya yang lain juga hampir habis, kemudian saya mencoba untuk memaketkan data kartu utama saya. Dan hasilnya adalah benar. Setelah saya cek melalui aplikasi digital assistant di smartphone android saya, ternyata kuota 3GB sudah masuk ke dalam kartu saya, tapi sayangnya kuota data yang bisa di pakai 24 jam hanya 0.6 GB sedangkan yang 2.4 GB hanya bisa dipakai jam 00.00 sampai jam 06.00. akhirnya tidak sampai satu bulan, kuota yang 24 jam sudah habis. Akhirnya saya kembali membeli perdana baru yang kuotanya bisa dipakai 24 jam. Dari pengalaman saya tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa sebelum membeli suatu paket data internet, perhatikan syarat dan ketentuan yang berlaku.

Bagi sahabat yang kurang paham dengan isitilah GB (Giga Byte), MB (Mega Byte) dan KB (Kilo Byte), perhitungannya adalah 1GB = 1024 MB, sedangkan 1MB = 1024 KB, dan 1KB = 1024 Byte. Dengan begitu, sahabat bisa membandingkan atau komparasi harga-harga paket internet yang ditawarkan oleh jasa operator internet. Semisal operator A dan B memberikan penawaran dengan harga yang sama yaitu dengan Rp.25.000 akan mendapatkan Kuota 2000MB untuk operator A, sedangkan operator B akan mendapatkan kuota 2.5 GB yang sama-sama bisa digunakan 24 jam. Setelah sahabat bisa menghitung besarnya kuota, maka dapat disimpulkan bahwa operator B lebih murah dibandingkan dengan operator A, karena sama-sama harganya Rp.25.000 tapi operator B mendapatkan 2.5 GB atau 2500 MB yang artinya lebih banyak yang didapatkan dibandingkan menggunakan operator A yang hanya mendapatkan 2000 MB atau 2 GB. Sekarang sahabat sudah paham kan cara menghitung kuota internet? Kalau ada pertanyaan atau masukan dan saran, silahkan tulis komentar di kolom yang sudah disediakan. Semoga bermanfaat…. 
DAFTAR PUSTAKA
http://www.infodantips.com/2014/12/cara-menghitung-kuota-data-internet.html

Sabtu, 14 November 2015

PERGAULAN BEBAS

BAB I
PENDAHULUAN
1.2 LATAR BELAKANG
Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan  individu,dapat juga 
oleh individu dengan kelompok. Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian seorang individu. Pergaulan yang ia lakukan itu akan mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun pergaulan yang negatif. Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerjasama antar individu atau kelompok guna melakukan hal – hal yang positif. Sedangkan pergaulan yang negatif itu lebih mengarah ke pergaulan bebas, hal itulah yang harus dihindari, terutama bagi remaja yang masih mencari jati dirinya.Pergaulan ini kebanyakan terjadi pada seorang remaja.
 Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Remaja sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua. Remaja diamana merupakan calon penerus bangsa yang diharapkan dapat membangun dan memajukan bangsa dengan menerapkan nilai-nilai yang ada dalam Pendidikan. Namun, pada kenyataanya arus globalisasi yang masuk ke Indonesia berdampak pada pola pikir dan gaya hidup remaja, yang mengakibatkan terjadinya perubahan pada remaja di Indonesia saat ini.Karena seorang individu atau remaja sukanya bergaul maka muncullah yang namanya pergaulan bebaspada diri remaja.
Pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk manusia sebab manusia adalah makhluk sosial yang dalam kesehariannya membutuhkan orang lain, dan hubungan antar manusia dibina melalui suatu pergaulan (interpersonal relationship). bebas diidentikan sebagai bentuk dari pergaulan luar batas atau bisa juga disebut pergaulan liar. Pergaulan bebas juga dapat didefinisikan sebagai melencengnya pergaulan seseorang dari pergaulan yang benar , pergaulan liar.
Cara mengatasi masalah pergaulan bebas
1. Pentingnya kasih sayang dan perhatian yang cukup dari orang tua dalam hal dan keadaan apapun.
2. Pengawasan dari orang tua yang tidak mengekang. Pengekangan terhadap seorang anak akan berpengaruh terhadap kondisi psikologisnya. Di hadapan orang tuannya dia akan bersikap baik dan patuh, tetapi setelah dia keluar dari lingkungan keluarga, dia akan menggunakannya sebagai pelampiasan dari pengekangan itu, sehingga dia dapat melakukan sesuatu yang tidak diajarkan orang tuannya.
3. Seorang anak hendaknya bergaul dengan teman yang sebaya, yang hanya beda 2 atau 3 tahun baik lebih tua darinya. Hal tersebut dikarenakan apabila seorang anak bergaul dengan teman yang tidak sebaya yang hidupnya berbeda, sehingga dia pun bisa terpengaruh gaya hidupnya yang mungkin belum saatnya untuk dia jalani.
1.2 RUMUSAN MASALAH
·         Apakah Pengartian Pergaulan ?
·         Apa Pengertian Remaja?
·         Apa Pengertian Pergaulan bebas?
·         Apa Faktor Penyebab Pergaulan Bebas?
·         Apa Akibat yang di timbulkan?
·         Bagaimanakah Solusi mencegah Pergaulan Bebas?
1.3 TUJUAN
·          Untuk mengetahui pengertian pergaulan
·          Untuk mengetahui pengertian Remaja
·          Untuk mengetahui pengertian pergaulan bebas
·          Untuk mengetahui Faktor Penyebab Pergaulan bebas
·          Untuk Mengetahui Akibat yang Ditimbulkan Dari Pergaulan bebas
·          Untuk Mengetahui Solusi Mencegah Pergaulan Bebas
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN PERGAULAN
Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan  individu,dapat juga oleh individu dengan kelompok.Seperti yang dikemukakan oleh Aristoteles bahwa manusia sebagai makhluk sosial (zoon-politicon), yang artinya manusia sebagai makhluk sosial yang tak lepas dari kebersamaan dengan manusia lain.Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian seorang individu.
Pergaulan yang ia lakukan itu akan mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun pergaulan yang negatif. Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerjasama antar individu atau kelompok guna melakukan hal – hal yang positif. Sedangkan pergaulan yang negatif itu lebih mengarah ke pergaulan bebas, hal itulah yang harus dihindari, terutama bagi remaja yang masih mencari jati dirinya. Dalam usia remaja ini biasanya seorang sangat labil, mudah terpengaruh terhadap bujukan dan bahkan dia ingin mencoba sesuatu yang baru yang mungkin dia belum tahu apakah itu baik atau tidak.
2.2 PENGERTIAN REMAJA
Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock, 1992). Remaja sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua. Seperti yang dikemukakan oleh Calon (dalam Monks, dkk 1994) bahwa masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak Menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53) masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/ fungsi untuk memasuki masa dewasa.
 Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Sedangkan menurut Zakiah Darajat (1990: 23) remaja adalah: masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang Hal senada diungkapkan oleh Santrock (2003: 26) bahwa remaja (adolescene) diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis,kognitif,dansosial-emosional.
Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12 – 15 tahun = masa remaja awal, 15 – 18 tahun = masa remaja pertengahan, dan 18 – 21 tahun = masa remaja akhir. Tetapi Monks, Knoers, dan Haditono membedakan masa remaja menjadi empat bagian, yaitu masa pra-remaja 10 – 12 tahun, masa remaja awal 12 – 15 tahun, masa remaja pertengahan 15 – 18 tahun, dan masa remaja akhir 18–21 (Deswita,2006:192).
Definisi yang dipaparkan oleh Sri Rumini & Siti Sundari, Zakiah Darajat, dan Santrock tersebut menggambarkan bahwa masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak dengan masa dewasa dengan rentang usia antara 12-22 tahun, dimana pada masa tersebut terjadi proses pematangan baik itu pematangan fisik,maupun psikologis.Masa remaja merupakan masa yang sangat penting, sangat kritis dan sangat rentan, karena bila manusia melewati masa remajanya dengan kegagalannya, dimungkinkan akan menemukan kegagalan dalam perjalanan kehidupan pada masa berikutnya. Sebaliknya bila masa remaja itu diisi dengan penuh kesuksesan, kegiatan yang sangat produktif dan berhasil guna dalam rangka menyiapkan diri untuk memasuki tahapan kehidupan selanjutnya, dimungkinkan manusia itu akan mendapatkan kesuksesan dalam perjalanan hidupnya.Dengan demikian, masa remaja menjadi kunci sukses dalam memasuki tahapan kehidupan selanjutnya.
Masa remaja dimulai dari saat sebelum baligh dan berakhir pada usia baligh. Oleh sebagian ahli psikologi, masa remaja berada dalam kisaran usia antara 11-19 tahun. Adapula yang mengatakan antara usia 11-24 tahun. Selain itu, masa remaja merupakan masa transisi (masa peralihan) dari masa anak-anak menuju masa dewasa, yaitu saat manusia tidak mau lagi diperlakukan oleh lingkungan keluarga dan masyarakat sebagian anak-anak, tetapi dilihat dari pertumbuhan fisik, perkembangan psikis (kejiwaan), dan mentalnya belum menjukkan tanda-tanda dewasa. Pada masa ini (masa remaja), manusia banyak mengalami perubahan yang sangat fundamental dalam kehidupan baik perubahan fisik dan psikis (kejiwaan dan mental). (Menurut Abdul, hal : 2, 2009).
2.3 PENGERTIAN PERGAULAN BEBAS
Pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk manusia sebab manusia adalah makhluk sosial yang dalam kesehariannya membutuhkan orang lain, dan hubungan antar manusia dibina melalui suatu pergaulan (interpersonal relationship).Pergaulan juga adalah HAM setiap individu dan itu harus dibebaskan, sehingga setiap manusia tidak boleh dibatasi dalam pergaulan, apalagi dengan melakukan diskriminasi, sebab hal itu melanggar HAM.
Jadi pergaulan antar manusia harusnya bebas, tetapi tetap mematuhi norma hukum, norma agama, norma budaya, serta norma bermasyarakat. Jadi, kalau secara medis kalau pergaulan bebas namun teratur atau terbatasi aturan-aturan dan norma-norma hidup manusia tentunya tidak akan menimbulkan ekses-ekses seperti saat ini. Pergaulan bebas juga dapat didefinisikan sebagai melencengnya pergaulan seseorang dari pergaulan yang benar , pergaulan bebas diidentikan sebagai bentuk dari pergaulan luar batas atau bisa juga disebut pergaulan liar.
2.4 FAKTOR PENYEBAB PERGAULAN BEBAS
Ada beberapa faktor – dan masih ada juga faktor yg lain – yang banyak mempengaruhi terjadinya pergaulan buruk dari kalangan anak-anak muda, yakni:
Faktor Orang Tua
Para orang tua perlu menyadari bahwa jaman telah berubah.System komunikasi, pengaruh media masa, kebebasan pergaulan dan modernisasi di berbagai bidang dengan cepat memepengaruhi anak-anak kita.Budaya hidup kaum muda masa kini, berbeda dengan jamanpara orang tua masih remaja dulu. Pengaruh pergaulan yang datang dari orang tuadalam era ini.
 dapat kita sebutkan antara lain:
1. Seks di mata remaja
Seks merupakan suatu hal yang tidak lagi tabu untuk dibicarakan pada jaman kini dari anak kecil hingga orang tua tahu apa itu seks. Begitu juga remaja masa kini, mereka tahu apa itu seks. Tapi saying para remaja hanya sebatas tahu tentang seks, namun tidak memahami apa seks tersebut sebenarnya. Mereka tidak mengerti akan dampak seks tersebut.
Apa beda antara aktivitas seks dan hubungan seks mungkin mereka juga tidak mengerti. Perlu diketahui berpelukan dan berciuman dengan pasangan kita pun itu sudah termasuk aktivitas seks. Untuk itu alangkah pentingnya pendidikan tentang seks dari dini agar kita memahami sisi positif dan negatif yang ditimbulkan oleh seks tersebut.
2. Pengaruh – pengaruh terjadinya seks bebas
2.1 Pengaruh dari dalam
Yang dimaksud pengaruh dari dalam adalah pengaruh yang timbul dari dalam jiwa remaja tersebut dalam mencari jati dirinya. Sifat remaja antara lain adalah selalu ingin mencoba hal – hal baru yang belum mereka rasakan, selain itu mereka selalu bereksperimen dengan hal – hal beru yang mereka temukan tersebut. Ditambah lagi jiwa muda mereka yang selalu meledak – ledak membuat mereka selalu memutuskan sesuatu hal tanpa memikirkan dengan matang mana yang baik dan mana yang buruk bagi mereka, begitu juga halnya dengan seks. Mereka selalu ingin mencoba dan tertantang untuk melakukan apa yang dimaksud dengan seks tersebut tanpa memikirkan dampaknya bagi mereka.
2.2 Pengaruh dari luar
2.2.1 Pengaruh budaya asing
Kita sebagai orang timur dahulunya sangat menjaga tata krama dalam bergaul namun dengan masuknya budaya yang tanpa batas tata krama dan kesopanan membuat masyarakat dan remaja kita terpengaruh sehingga tanpa kita sadari tidak ada lagi batas antara kesopanan dan kebebasan. Hal tersebutlah yang mendorong kita untuk berbuat dan bertingkah laku layaknya kebudayaan – kebudayaan asing khususnya kebudayaan barat. Alangkah menyedihkan saat kita tahu bahwa banyak remaja – remaja kita yang terpengaruh oleh dari budaya orang tersebut.
2.2.2 Pengaruh lingkungan
- Keluarga
Sebagai ruang lingkup terkecil, keluarga mempunyai peranan yang sangat mendasar dalam kehidupan kita termasuk remaja, seorang remaja yang kurang perhatian dari keluarga akan berbuat seenaknya tanpa takut dilarang, dimarah maupun dinasehati sehingga budaya – budaya atau apa saja yang mereka dapatkan di luar akan langsung mereka telan tanpa harus menyaring dan memilah – milah mana yang baik dan mana yang buruk bagi mereka dan sebaliknya remaja yang mendapatkan perhatian dari keluarga akan melangkah hati – hati dalam segala hal karena segala gerak – geriknya dinilai oleh orang tua, diawasi dan diperhatikan oleh orang tua remaja yang terlalu dikekang kebebasannya oleh orang tua jiwa mereka akan memberontak. Jika hal tersebut terjadi maka mereka (remaja) akan melakukan hal yang lebih dari yang kita (orang tua) takutkan.
Untuk itu perlunya kita tekankan kedisiplinan dan peraturan pada remaja tersebut dalam kehidupan keluarga dengan batasan – batasan yang terlalu mengekang mereka secara garis besar bisa kita katakan perhatian dan kasih sayanglah yang merupakan aspek terpenting dalam keluarga demi masa depan remaja tersebut.
- Teman
Terkadang remaja lebih mempercayai teman dibanding kelarganya sendiri. Teman dianggap tempat yang paling mengerti dengan hati mereka (remaja), karena sesama teman mereka beranggapan akan lebih mudah berbicara, bergaul dan berinteraksi karena mereka merasa sejiwa, seusia dan berperasaan serta berpenilaian sama. Namun tidak semua teman yang bisa membawa kita ke jalan yang baik. Tidak sedikit teman yang malah menjerumuskan kita ke jalan yang buruk.
Seorang remaja yang memiliki temamn seorang penjahat akan mudah untuk menjadi penjahat juga. Seorang remaja yang memiliki teman yang pergaulannya bebas akan mudah terpengaruh bergaul bebas juga namun seorang remaja yang memiliki teman berakhlak serta berbudi luhur untuk berperilaku sama dengan temannya. Karena itu perlunya kita pandai – pandai dalam memilih teman.
- Sekolah
Di sekolah para guru merupakan contoh atau tauladan bagi muridnya untuk itu perlunya sosok seorang guru yang bisa dijadikan contoh bagi mereka, seorang guru yang berpenampilan penuh kebebasan, berperilaku buruk, bertutur kata yang seenaknya dalam mengajar atau mempunyai pergaulan bebas di luar sekolah akan mudah di contoh oleh murid – muridnya dan begitu juga sebaliknya.
Berbicara soal disiplin di sekolah perlu sekali ditekankan kedisiplinan di sekolah tersebut. Contohnya dengan larangan berbaju dan bercelana ketat di sekolah, larangan penggunaan rok di atas lutut maupun larangan penggunaan make – up ke sekolah atau di sekolah. Larangan – larangn tersebut akan memperkecil dampak dari pengaruh pergaulan dan seks bebas. Remaja wanita merupakan subjek utama dalam pelanggaran – pelanggran seks, dari riset yang dilakukan para ahli di dunia 62% terjadinya seks bebas karena mudahnya wanita dirayu oleh pria (suka sama suka), 17% karena dipaksa oleh pasangan prianya, 10% karena tuntutan biaya hidupnya, 8% karena kriminalitas dan 3% karena disebabkan oleh narkotika.
Untuk itu seorang remaja wanita perlunya memiliki keimanan yang kuat agar tidak mudah dirayu oleh pasangan prianya atau jika perlu remaja wanita hendaknya memiliki keahlian bela diri untuk menanggulangi terjadinya pemaksaan dan memperkecil angka kejahatan seksual terhadap wanita. Perlu diketahui wanita adalah tiang negara apabila runtuh akhlak wanita di negara tersebut runtuh pulalah negara tersebut. Dan 75% penghuni neraka adalah wanita.
2.2.3 Pengaruh perkembangan teknologi
- Media Massa
Pada masa kini banyak sekali beredar majalah – majalah, tabloid maupun surat kabar yang dengan bebas menampilkan gambar – gambar seronok, porno atau semi porno contohnya majalah play boy, ekstravaganza, tabloid hot, buah bibir, MOM Plus dan lain – lain. Dengan bebasnya majalah – majalah dan tabloid – tabloid tersebut memasang gambar atau cover yang semi porno atau setengah bugil khususnya gambar – gambar tubuh wanita berbikini, bergaun transparan, atau tubuh polos tanpa sehelai benangpun. Gambar – gambar atau artikel tersebut akan merangsang para remaja untuk dapat mencoba bagaimana jika itu nyata dan dapat mereka rasakan.
Majalah – majalah dan tabloid – tabloid yang berunsur ponografi tersebut tidak sulit untuk didapatkan oleh remaja – remaja karena dijual dengan bebas di pasaran. Entah apakah tidak ada larangan dari pemerintah tentang hal itu atau memang pemerintah menutup matanya. Hanya mereka yang tahu.
- Media Elektronik
Dengan berkembangnya teknologi elektronik yang pesat, berkembang pulalah pengetahuan remaja dalam segala hal termasuk pornografi yang mempengaruhi pergaulan dan kehidupan seks para remaja. VCD porno dengan mudah kita dapatkan di pasaran. Film – film yang mempertontonkan hubungan seks tersebut mempengaruhi otak remaja untuk mencoba hal – hal yang mereka lihat. Ditambah lagi film – film yang disiarkan televisi – televisi yang mengandung unsur pornografi walapun kecil dan sanga mudah mempengaruhi para remaja. Plus perkembangan teknologi internet di komputer. Banyak sekali website – website porno yang dengan mudah bisa kita buka di internet. Hal – hal tersebut sangat berpengaruh sekali dalam kehidupan remaja khususnya dalam terjadinya pergaulan dan seks bebas di kalangan remaja.
3. Narkoba dalam pergaulan pergaulan remaja
Bahaya narkoba kini sedang mencengkeram kehidupan remaja. Seperti halnya seks bebas, remaja yang mempunyai sifat ingin tahu dan jiwa yang labil membuat mereka terjerembab dalam lembah narkoba. Mereka selalu ingin merasakan hal baru termasuk narkoba. Remaja yang tertekan pun akan sangat mudah terjerumus dalam bahaya narkoba. Karena itu sekali lagi perhatian dan kasih sayang sangat berperan dalam hal ini.
2.6 SOLUSI (PENCEGAHAN) PERGAULAN BEBAS
Pergaulan bebas memang sangat meresahkan, tidak hanya orang tua saja, tetapi masyarakat pun juga dibuatnya resah. Hal ini dapat dikurangi bahkan dapat dicegah dengan cara – cara berikut :
1. Pentingnya kasih saying dan perhatian yang cukup dari orang tua dalam hal dan keadaan apapun.
2. Pengawasan dari orang tua yang tidak mengekang. Pengekangan terhadap seorang anak akan berpengaruh terhadap kondisi psikologisnya. Di hadapan orang tuannya dia akan bersikap baik dan patuh, tetapi setelah dia keluar dari lingkungan keluarga, dia akan menggunakannya sebagai pelampiasan dari pengekangan itu, sehingga dia dapat melakukan sesuatu yang tidak diajarkan orang tuannya.
3. Seorang anak hendaknya bergaul dengan teman yang sebaya, yang hanya beda 2 atau 3 tahun baik lebih tua darinya. Hal tersebut dikarenakan apabila seorang anak bergaul dengan teman yang tidak sebaya yang hidupnya berbeda, sehingga dia pun bisa terpengaruh gaya hidupnya yang mungkin belum saatnya untuk dia jalani.
4. Pengawasan yang lebih terhadap media komunikasi, seperti internet, handphone, dan lain-lain.
5. Perlunya bimbingan kepribadian bagi seorang anak agar dia mampu memilih dan membedakan manayang baik untuk dia maupun yang tidak baik.
6. Perlunya pembelajaran agama yang diberikan sejak dini, seperti beribadah dan mengunjungi tempat ibadah sesuai agamanya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pergaulan remaja yang bebas sebenarnya dikarenakan oleh segala macam perkembangan yang di salah artikan oleh remaja itu sendiri maupun lingkungannya.
Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian seorang individu. Pergaulan yang ia lakukan itu akan mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun pergaulan yang negatif. Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerjasama antar individu atau kelompok guna melakukan hal – hal yang positif. Sedangkan pergaulan yang negatif itu lebih mengarah ke pergaulan bebas, hal itulah yang harus dihindari, terutama bagi remaja yang masih mencari jati dirinya.
Dalam usia remaja ini biasanya seorang sangat labil, mudah terpengaruh terhadap bujukan dan bahkan dia ingin mencoba sesuatu yang baru yang mungkin dia belum tahu apakah itu baik atau tidak. Remaja sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua. Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12 – 15 tahun = masa remaja awal, 15 – 18 tahun = masa remaja pertengahan, dan 18 – 21 tahun = masa remaja akhir. Tetapi Monks, Knoers, dan Haditono membedakan masa remaja menjadi empat bagian, yaitu masa pra-remaja 10 – 12 tahun, masa remaja awal 12 – 15 tahun, masa remaja pertengahan 15 – 18 tahun, dan masa remaja akhir 18–21.
3.2 Saran
Untuk para remaja, tinggalkanlah pengetahuan tentang segala perkembangan dengan tetap meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan untuk para orang tua, berikanlah yang terbaik pada anak remaja dengan tetap menjaga dan mengawasi tingkah lakunya.
DAFTAR PUSTAKA
http://catatanmakalah.blogspot.co.id/2014/04/makalah-tentang-pergaulan-bebas.html

Selasa, 20 Oktober 2015

TECHNOPARK DI INDONESIA

TECHNOPARK DI INDONESIA





BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Memasuki abad XXI dunia memasuki era baru, yakni era globalisasi. Era ini ditandai dengan kian terbuka dan mengglobalnya peran pasar, investasi, dan proses produksi dari perusahaan-perusahaan transnasional, yang kemudian dikuatkan oleh ideologi dan tata dunia perdagangan baru di bawah suatu aturan yang ditetapkan oleh organisasi perdagangan bebas secara global.
Lebih jauh, menembus pandang ke tahun 2030 dunia digambarkan akan ditandai oleh perkembangan teknologi luar biasa. Perekonomian akan dipengaruhi oleh teknologi informasi, teknologi material, genetika dan teknologi energi. Perkembangan luar biasa ini dipicu oleh nano teknologi atau teknologi yang berbasis nano.(Kompas, 19 Mei 2006)
Hakikat pembangunan nasional adalah mewujudkan negara yang maju, adil dan makmur untuk kesejahteraan masyarakat. Dalam rangka mewujudkan tujuan tersebut, maka mutlak dibutuhkan pelaksanaan pendidikan yang berwawasan iptek untuk mecetak generasi berkualitas dan berdaya saing. Hal tersebut sejalan dengan amanat pembukaan UndangUndang Dasar 1945 tentang tujuan negara yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Wawasan iptek akan mendorong Indonesia untuk terus berkembang secara dinamis mengikuti pesatnya perkembangan teknologi, sejajar dengan negara-negara maju di dunia. Pengembangan pendidikan berwawasan iptek secara nasional membutuhkan dukungan dari setiap daerah. Pendidikan saat ini telah dilaksanakan melalui jalur formal di sekolah-sekolah dengan kualitas merata, Namun, wawasan iptek tidak cukup diberikan dengan teori semata. Penyajian secara praktis dan interaktif akan mendorong masyarakat lebih tertarik dan mudah mengenal iptek.
 RUMUSAN MASALAH
PENGERTIAN TECNOPARK
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN TECHNOPARK
TECHNOPARK DI INDONESIA
TUJUAN TECHNOPARK
MANFAAT TECHNOPARK


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Technopark
Technopark yang pertama diinisiasi oleh Frederick Terman, Guru Besar Universitas Stanford dengan menyewakan lahan di kawasan kampus untuk perusahaan-perusahaan berteknologi tinggi (high tech), dan juga menyediakan modal ventura bagi perusahaan-perusahaan pemula. Kawasan di sekitar Universitas Stanford yang dikenal dengan nama Silicon Valley tersebut, kini memiliki ratusan ribu pekerja, industri berteknologi tinggi, serta omset hingga jutaan dollar per hari.
Technopark sendiri berasal dari dua suku kata, yaitu techno dan park. Techno dalam bahasa indonesia adalah teknologi. Menurut wikipedia Teknologi memiliki lebih dari satu definisi. Salah satunya adalah pengembangan dan aplikasi dari alatmesinmaterial dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya.
Sedangkan park dalam bahasa Indonesia berarti taman.  Jadi Technopark adalah taman teknologi yang dikaitkan dengan perguruan tinggi, karena keberadaannya memang terkait dengan perguruan tinggi. Istilah lain seperti science park, science city, business park, dan technology corridor juga sering digunakan. (Amir, 2010).
Semenatara itu, pakar perkembangan Teknologi dan Informasi (IT) dari ITB, Budirajardjo, mengatakan :
Technopark (technology park) merupakan sebuah kawasan (daerah) dimana teknologi ditampilkan(diperagakan), dikembangan, dan dikomersialisasikan. (Budi Rahardjo, 2003:2)

Sedangkan Definisi technopark menurut Aegean Tech Turki ([Aegean 2000], 10):
Suatu tempat yang menarik dan berisi bangunan indah yang berfungsi sebagai pusat penelitian atau ilmu pengetahuan dan teknologi, untuk menciptakan penemuan baru
Adanya hubungkan antara R&D dan universitas untuk saling menguntungkan di bidang teknologi,
Adanya kerja sama di bidang teknologi antara universitas, industri dan laboratorium riset,
Adanya dukungan dari manajemen technopark secara sistematis dengan tujuan mengembangkan ketrampilan manajemen, temukan solusi kepada semua tingkatan dari proses inovasi, hingga jasa konsultasi dan fasilitas kantor yang modern.

Berdasarkan uraian di atas, adanya Technopark menghasilkan link yang permanen antara perguruan tinggi dan industri, sehingga terjadi clustering dan critical mass dari peneliti dan industri. Technopark juga merupakan salah satu implementasi konsep green supply chain management (GSCM) yang telah lama disuarakan para pakar sejak awal 2000-an.
Dapat dikatakan pula bahwa Technopark pada dasarnya ingin mengukuhkan kembali hubungan antara industri dan pendidikan tinggi yang belum berjalan secara maksimal. Dengan adanya kehadiran Technopark, Perguruan tinggi akan senang karena mereka bisa langsung berhadapan dengan masalah nyata yang dihadapi industri. Mahasiswa dapat menggunakan pengalamannya sebagai referensi ketika mencari pekerjaan lain atau melanjutkan studi. Bagi industri, ada akses ke sumber daya manusia di kampus.
Tecnopark adalah suatu  organik yang merupakan perpaduan antara penelitian dan pengembangan (R&D) yang dilakukan oleh perusahaan, universitas dan lembaga riset dan dimana karyawan dari perusahaan-perusahaan tersebut dapat dididik dan dilatih. Perusahaan-perusahaan start up yang berbasis pada teknologi baru mendapat dukungan melalui sirkulasi informasi mengenai industri dan teknologi serta melalui fasilitas inkubator. Bahkan uji coba produksi dapat dilakukan melalui kerjasama utilisasi fasilitas R&D sehingga inovasi teknis dari perusahaan-perusahaan di  tersebut dan perkembangan terkini industri dapat diarahkan. (Amir, 2003)
Secara garis besar, dalam Technopark itu ada dua bisnis yang akan berjalan. Pertama adalah bisnis properti (penggunaan gedung beserta fasilitasnya). Dan kedua adalah bisnis content-nya. Bisnis properti disini termasuk juga fasilitas tempat, seperti listrik, jalan, taman, playground, business lounge, dormitory dan lain-lain dengan mengutamakan fasilitas teknologinya. Technopark memiliki beberapa fasilitas, antara lain inkubator bisnis, angel capital, seed capital, venture capital.Agar sinergis dengan perkembangan ilmu pengetahuan, maka Technoparksebaiknya berada dekat dengan perguruan tinggi.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan secara sederhana bahwa Technopark adalah sebuah kawasan yang melingkupi perkantoran, pusat perdagangan, laboratorium penelitian, pusat pelatihan dan pendidikan, dan fasilitas lain yang dilengkapi dengan infra-struktur super modern di lingkungan yang hijau, dengan tujuan utama untuk mendorong tumbuhnya inisiatif regional guna membangun ekonomi berbasis inovasi dan teknologi.

B. Sejarah dan Perkembangan Technopark
Technopark awalnya muncul di tahun 1950-an di Amerika Serikat di dorong oleh keinginan sejumlah ilmuwan yang ingin menerjemahkan pengetahuan dan hasil R&D mereka menjadi sesuatu yang bisa dijual dan bernilai ekonomis, yakni produksi dan marketing. Technopark pertama didirikan dengan dukungan Stanford University di California. Sekarang ini Technopark tersebut lebih dikenal sebagai Silicon Valley, dimana 200.000 lebih orang professional berkualitas internasional bekerja untuk produk-produk dengan nilai tambah tinggi.
Silicon Valley di California, Amerika Serikat, menjadi kiblat dunia bisnis teknologi, karena keberhasilan daerah ini mengembangkan bisnis teknologi tinggi yang didukung oleh Stanford University, para inovator, teknopreneur dan modal ventura. Berkembangnya Silicon Valley sebagai pusat bisnis teknologi tinggi bukanlah terjadi melalui suatu grand design yang dibuat pemerintah atau dunia usaha. Silicon Valley berkembang karena luapan hasil-hasil riset dari Stanford University, yang ditangkap oleh para teknopreneur dan kemudian dimodali oleh para pemodal malaikat (angel investor). (Sambodo, 2010)
Silicon Valley menjadi legenda dengan keberhasilannya mencetak perusahaan-perusahaan berteknologi tinggi seperti National Semiconductor dalam bidang integrated circuit, Intel dalam bidang advanced micro devices, Apple Computer dalam bidang komputer personal, Sun Microsystems dalam bidang workstations, Silicon Graphics dalam bidang 3D graphics, Oracle dalam bidang database software, 3Com dan Cisco Systems dalam bidangnetwork computing, dan Yahoo! sebagai pelopor dalam web search engine.
Muncul kemudian Sophia Antipolis (Perancis) di tahun 1960 danTsukuba Science City (Jepang) di tahun 1970. Sampai sekarang ini ada lebih dari 400 Technopark di seluruh dunia dan bertumbuh terus. Di Amerika Serikat sendiri ada 150 Technopark, lalu Jepang memiliki 111, Cina mulai di tahun1980 dan sekarang sudah memiliki 100 Technopark
Pada tahun 1995-an contoh keberhasilan pembangunan semacam “Silicon Valley ala Negara Dunia Ketiga”  telah ditunjukkan dengan baik di Malaysia Multimedia Super Corridor-Kuala Lumpur ataupun Manila Gateway Park-Filipina, Taiwan dengan Science Park di Hsin Chu dan India dengan Bangalore-nya atau Cyber City, Delhi
Tecnopark dalam arti lebih luas dikenal dan dibuat sedemikian rupa sejak beberapa dekade silam, terutama di AS dan India. Untuk mendukung kegiatan riset dan pengembangan yang produktif, maka keberadaanTechnopark menjadi satu keniscayaan untuk zaman ini.
Beberapa negara sukses mengembangkan Technopark dengan membangun sinergi antara pemerintah, industri dan perguruan tinggi. Di Korea, salah satu contoh pusat inovasi tersukses adalah Chungnam Techno Park (CTP). Ide mendirikan CTP merupakan inisiatif atas sekelompok profesor melalui proses sharing knowledge. Inisiasi tersebut kemudian mendapat dukungan penuh dari pemerintah pusat dan daerah. Hasilnya, setelah 11 tahun berdiri, yaitu selama periode 1999-2009, CTP telah menghasilkan 282 industri baru, dengan total produksi mencapai US$6 miliar. CTP juga telah menginvestasikan anggaran riset untuk 250 perusahaan, dengan total produk senilai US$8 miliar. Adapun jumlah tenaga kerja yang terserap mencapai angka 14.884 orang.
Senada dengan Korea, Jerman berhasil membangun model sinergi ABG juga dengan mengoptimalkan salah satu pusat inovasi yang cukup terkenal di Jerman. Pusat inovasi tersebut adalah Science Park Berlin Adlershof yang berlokasi di daerah ibu kota Jerman. Aldershof mempunyai empat bidang industri, yaitu teknologi informasi dan media, fotoniks dan optik, mikrosistem dan material, serta jasa. Adapun mekanisme sinergi ABG dari Adlershof adalah lembaga riset dasar mempunyai fungsi untuk meningkatkan pendidikan dan riset dasar, lembaga riset nonuniversitas bertugas di bidang pengembangan riset dengan mengoordinasikan antara industri kecil dan menengah yang bertugas dalam produksi serta jasa dan lembaga riset dasar. Adapun mekanisme kolaborasi dari keseluruhan elemen tersebut dikoordinasi sepenuhnya oleh Science Park Adlershof yang bersifat independen dari pemerintah.
Selain contoh Korea dan Jerman, Jepang, khususnya Kyoto Research Park, juga memiliki model yang terbukti sukses dalam membangun sinergi, khususnya antara akademisi dan industri. Model tersebut terkenal dengan Kyoto Solution. Adapun inti Kyoto Solution adalah mengisi gap antara akademisi dan industri melalui suatu pendekatan 'saling bertemu dan bertukar ilmu dan pendapat antarprofesional'. Dengan dukungan Pemerintah Prefektur Kyoto, pendekatan itu berhasil memberikan benang merah antara persepsi inovasi dari kalangan akademisi yang cenderung education oriented dan pelaku bisnis yang bersifat profit oriented.(http://www.mediaindonesia.com/read/2010/06/22/150433/)
Fenomena menarik dari karakteristik usaha berbasis teknologi IT bahwa pada awal model pengembangan di Silicon Valley, California yakni sifat utama bisnis adalah basis “knowledge” sebagai modal utama dan sama sekali bukan modal uang yang utama. Investasi untuk bisnis umumnya didukung oleh modal ventura, yaitu pemodal yang memasok  dana investasi yang nantinya lalu dikonversikan menjadi kepemilikan saham perusahaan. Atau cara lainnya dengan mengajukan penawaran saham publik di Pasar Modal. Start-up usaha bisnis juga umumnya selalu dimulai oleh sekelompok kecil profesional muda yang bermodal kemampuan otak disertai bekal wiraswasta yang tinggi. Hal demikian secara tidak langsung telah menunjukkan kesesuaian dengan sifat dunia model industri Usaha Kecil Menengah yang kini sedang digalakkan pengembangannya.

C. Technopark di Indonesia
Di Indonesia konsep Technopark belum berkembang dengan baik. Sampai saat ini baru ada di beberapa lokasi, yaitu di Sragen, Solo, Jababeka Bekasi dan di awal tahun 2010 berdiri bandung techno park (BTP).Technopark di beberapa daerah difasilitasi oleh pemerintah dan swasta, sedangkan negara sudah cukup besar berinvestasi di Puspiptek Serpong. Di Technopark Puspiptek jalinan dengan kelompok bisnis belum optimal, sementara dukungan fasilitas dan SDM iptek cukup tersedia. Di Solo Technopark, sinergi belum begitu optimal dengan masih minimnya peran akademisi yang berperan menghasilkan invensi. Di Sragen masih pada tahap awal dan berbasis pada balai latihan kerja yang menggunakan fasilitas teknologi maju. Adapun di Jababeka Bekasi, unsur pemerintah tidak secara langsung hadir. (Soeroso, 2009)
Pengembangan Technopark di Indonesia menyesuaikan dengan potensi dan kekhasan daerah masing-masing. Di Cimahi misalnya dengan Cimahi Cyber City yang konsentrasi pada industri game dan animasi, Solo Techno Park yang fokus pada mesin dan Sragen yang menerapkan model balai latihan kerja.
Adopsi konsep Technopark telah dilakukan juga di beberapa daerah, antara lain: Bali (Balicamp), Yogyakarta, Bogor (Bogor Cyber Park), Toba (Toba Tech), Batam, dan Jakarta (Kemayoran Cyber City). Hanya saja, pembangunan Technopark di beberapa daerah tersebut lebih berfokus pada pembangunan infrastruktur bukan pada sumber daya manusia. Hal ini menyebabkan pengembangan Technopark di beberapa daerah di Indonesia terhenti karena tidak terbentuknya ekosistem, baik kekurangan sumber daya alam, mata rantai dengan industri lainnya maupun membaca kebutuhan pasar.
Di awal tahun 2010, kabar menggembirakan datang dari  Bandung, Jawa Barat. Kalangan akademisi  Institut Teknologi Telkom Bandung (ITTelkom) menggagas Bandung Technopark. Tidak sepertihal Technopark lainnya yang  sudah dibangun di beberapa tempat di Tanah Air, BTP memfokuskan  bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK/ICT).
BTP dibangun diatas lahan seluas 5 hektar yang disediakan oleh Yayasan Pendidikan Telkom, berlokasi di dalam kawasan pendidikan Telkom, tepatnya di Kampus Institut Teknologi Telkom, Terusan Buah Batu Dayeuhkolot Bandung. Dilengkapi 52 laboratorium TIK, dan sedikitnya terdapat 215 orang peneliti di bidang TIK. Laboratorium-laboratorium tersebut dikelompokkan dalam Laboratorium Sistem Elektronika (4 lab), Laboratorium Sistem Jaringan dan Multimedia (3 lab), Laboratorium Pengolahan sinyal Informasi (3 lab), Laboratorium Transmisi Komunikasi (4 lab), Laboratorium Sistem Komunikasi (3 lab), Laboratorium Informatika Teori dan Pemograman (4 Lab), Laboratoria Rekayasa Perangkat Lunak dan Data (4 lab), Laboratoria Sistem Komputer dan Jaringan (4 Lab) , Laboratorium Rekayasa Industri (15 Laboratorium).
Bandung Technopark memfokuskan 8 bidang, yaitu Research & Development, Vocational Training and Human Resource Certification, Consultaty, Facility Provider, Business Mediation, Technical & Business Information Center, Product Certification,dan Production Support.
Di BTP riset-riset yang dihasilkan akan dikategorikan  menjadi riset dasar dan terapan. Riset terapan akan dikembangkan di PDT (Pusat Desain Telematika) menjadi desain produk dan dibuatkan prototipe, dalam bentuk sistem maupun perangkat. Secara tidak langsung paten akan tumbuh dengan subur dari BTP. Prototipe-prototipe tersebut akan melalui prosedur sertifikasi hingga dinyatakan layak diproduksi massal. BTP ditargetkan mampu menghasilkan prototipe per tahun yang siap diserap industri.
Pada tahun 2010 ditargetkan kerjasama dengan 10 industri. BTP diharapkan bisa membantu menyerap investasi telekomunikasi di Indonesia untuk konten lokal. Tercatat saat ini investasi telekomunikasi di Indonesia sekitar Rp 300 triliun, namun baru 5 persen di antaranya yang dimanfaatkan oleh konten lokal. (Mapiptek, 15 Januari 2010).

D. Tujuan Technopark
Technopark merupakan salah satu langkah strategis dimana di berbagai negara sudah banyak dilakukan yaitu dengan mendekatkan element lembaga R&D, Lembaga pendidikan dan Industri sebagai strategi dalam meningkatkan kapasitas peningkatan peran teknologi Komunikasi dan Informasi (TIK) dalam meningkatkan kontribusinya dalam pembangunan.
Menurut Budi Rahardjo (2003:2), tujuan dari Technopark adalah :
Tujuan dari Technopark adalah untuk membuat link yang permanen antara peguruan tinggi (akademisi), pelaku industri / bisnis / finansial, dan pemerintah. Technopark mencoba menggabungkan ide, inovasi, dan know-howdari dunia akademik dan kemampuan finansial (dan marketing) dari dunia bisnis. Diharapkan penggabungan ini dapat meningkatkan dan mempercepat pengembangan produk serta mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk memindahkan inovasi ke produk yang dapat dipasarkan, dengan harapan untuk memperoleh economic return yang tinggi.
Adanya Technopark akan membuat link yang permanen antara perguruan tinggi dan industri, sehingga terjadiclustering dan critical mass dari peneliti dan perusahaan. Hal ini membuat perusahaan menjadi lebih kuat. Komitmen dan sinergi pemerintah, kampus dan dunia usaha/industri merupakan bagian utama Technopark.
Berikut dikemukakan beberapa tujuan Technopark yang dikumpulkan dari berbagai sumber:

Meningkatkan daya saing bisnis (terutama yang bermuatan teknologi) dari perusahaan lokal dengan menggunakan fasilitas kampus untuk melakukan R&D. Banyak perusahaan lokal yang tidak mampu melakukan R&D sendiri karena keterbatasan dana, SDM, dan peralatan. Perguruan tinggi biasanya memiliki SDM dan peralatan. Masalah dana bisa ditanggung bersama-sama oleh beberapa perusahaan dan/atau oleh pemerintah.
Sebagai sarana untuk mengembangkan dan mengkomersialisasikan ide-ide kreatif atau temuantemuan yang diperoleh dari penelitian. Perguruan tinggi tertarik untuk mendapatkan keuntungan finansial dari riset yang telah dikembangkannya.
Sebagai sarana untuk mengembangkan perusahaan bermuatan teknologi, atau dengan kata lain sebagai tempat inkubator bisnis. Perguruan tinggi umumnya memiliki laboratorium untuk mempraktekkan teori yang diberikan di kelas. Namun, untuk teori “entrepreneurship” atau bisnis tidak ada laboratoriumnya. Technopark (dalam fungsinya sebagai inkubator) dapat digunakan sebagai laboratorium oleh mahasiswa dan staf pengajar/peneliti perguruan tinggi. (ibid, 2003 : 3)

Dari uraian di atas, secara umum fungsi dari Technopark itu dapat dibagi dua, yaitu: membawa hasil riset perguruan tinggi ke luar dengan membuat bisnis dengan pelaku bisnis (atau venture capital) yang sudah ada (misalnya melalui inkubasi hasil riset); membawa industri masuk ke perguruan dengan membawa masalah yang ada di industri ke dalam Technopark ini (sehingga industri dapat mengakses pakar di perguruan tinggi).

E. Manfaat Technopark
Stakeholder dari sebuah Technopark biasanya adalah pemerintah (biasanya pemerintah daerah), komunitaspeneliti (akademis), komunitas bisnis dan finansial. Mereka bekerjasama untuk mengintegrasikan penggunaan dan pemanfaatan bangunan komersial, fasilitas riset, conference center, sampai ke hotel. Bagi pemerintah daerahTechnopark menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan pendapatan daerah. Bagi para pekerja yang berpendapatan cukup tinggi, Technopark memiliki daya tarik karena situasi, lokasi, dan lifestyle.
Salah satu manfaat utama dari Technopark dilihat dari kacamata industri adalah adanya akses ke sumber daya manusia (SDM) di kampus. Industri dapat mengakses ide, inovasi, dan teknologi yang dikembangkan oleh para peneliti di kampus. Mahasiswa (di luar negeri umumnya adalah mahasisa S2, S3, dan post doctoral) merupakan “pasukan semut” peneliti yang sangat penting karena jumlahnya yang banyak dan tidak terlalu mahal honornya. Industri lebih suka dengan pendekatan ini karena mereka tidak perlu merekrut pegawai tetap yang membawa banyak pertimbangan dan masalah (misalnya pengembangan karir, dsb.).
Di sisi lain, dosen, peneliti, dan mahasiswa senang dengan adanya Technopark di kampus karena mereka dapat langsung berhadapan dengan masalah nyata yang dihadapi oleh industri. Mahasiswa dapat menggunakan pengalamannya ini sebagai referensi ketika dia mencari pekerjaan lain, jika dia tidak tertarik untuk menjadi bagian dari perusahaan yang bersangkutan. Program-program co-op dapat dibuatkan untuk mendukung kegiatan ini.
Industri yang sarat dengan teknologi akan selalu membutuhkan penelitian dan pengembangan (research & development, R&D), sehingga peran perguruan tinggi dan lembaga penelitian pasti sangat diperlukan. Namun kelihatannya perguruan tinggi dan lembaga penelitian di Indonesia belum dapat menghargai industri sebagai clientatau partner untuk jangka panjang. Biasanya hubungan ini masih berupa proyek yang sering berhenti dan tidak berkelanjutan. Dengan kata lain, Technopark dapat menjadi penghubung yang permanen antara perguruan tinggi dan industri.
Technopark merupakan salah satu bentuk wadah untuk menghubungan institusi perguruan tinggi dengan dunia industri. Saat ini proses interaksi antara peneliti di kampus dengan industri seringkali dilakukan dengan pendekatan pribadi (person). Inkubasi hasil riset juga dilakukan dengan metoda ad-hoc dan masingmasing pelaku melalui proses yang berulang-ulang yang tidak efisien.
Dilihat dari tujuannya, Technopark (dan termasuk inkubator di dalamnya) semestinya memiliki nilai ekonomi. Namun nilai ekonomi ini kelihatannya tidak mudah langsung terlihat. Secara tidak langsung dia memberikan kontribusi kepada pertumbuhan ekonomi di daerah (region) yang bersangkutan dengan adanya perusahaan baru yang menyediakan lapangan pekerjaan.



BAB III
PENUTUP


SARAN
Dengan dibangunnya Technopark ini, keberadaan sumber daya yang ada di Perguruan Tinggi, Pemerintah, dan Industri atau swasta dapat bersinergi, dan pada akhirnya dapat memperkuat sistem inovasi dan daya saing industri.
KESIMPULAN
Technoopark adalah suatu tempat yang menarik dan berisi bangunan indah yang berfungsi sebagai pusat penelitian atau ilmu pengetahuan dan teknologi, untuk menciptakan penemuan baru.




DAFTAR PUSTAKA

Aegean Tech 2000, Definisi Technopark Aegean Tech, Turki.
Bappenas 2004, Tata Cara Perencanaan Pengembangan kawasan untuk Percepatan Pem­bangunan Daerah. Jakarta: Bappenas.
Rahardjo, 2003, Science & Technology Parks di Perguruan Tinggi, Bandung: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Program Diploma (P4).
Tumar Sumihardjo. 2008. Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Melalui Pengembangan Daya Saing Berbasis Potensi Daerah. Bandung: Penerbit Fokusmedia.
E. A. Kuncoro. 2008. Leadership sebagai Primary Forces dalam Competitive Strength, Competitive area, Competitive Result guna meningkatkan Daya Saing Perguruan Tinggi. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Sambodo, Amir, Perkembangan Bisnis Teknologi di Silicon Valley, Artikel bloghttp://imambudiharjo.wordpress.com, 2 Februari 2010.
Harian Kompas, “Kantor Ristek Tetapkan Tonggak Iptek Pembangunan Indonesia 2020”, edisi tanggal 06 Mei 2003
Harian Kompas,”Sewindu Reformasi, Mencari Visi 2030,” edisi tanggal 19 Mei 2006, hal. 37
Muh. Arief,”Menuju Pendidikan Masa Depan,” Makalah seminar Nasional-LP3M Intim, tanggal 13 Mei 2006